Pola
integrasi antara tanaman dan ternak atau yang sering kita sebut dengan
pertanian terpadu, adalah memadukan antara kegiatan peternakan dan pertanian.
Pola ini sangatlah menunjang dalam penyediaan pupuk kandang dilahan pertanian,
sehingga pola ini sering disebut pola peternakan tanpa limbah karena limbah
peternakan digunakan untuk pupuk, dan limbah pertanian untuk makan ternak.
Integrasi hewan ternak dan tanaman dimaksudkan untuk memperoleh hasil
usaha yang optimal, dan dalam rangka memperbaiki kondisi kesuburan tanah.
Interaksi antara ternak dan tanaman haruslah saling melengkapi, mendukung
dan saling menguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi
produksi dan meningkatkan keuntungan hasil usaha taninya.
Sistem
produksi ternak sapi, misalnya yang dikombinasi dengan lahan-lahan pertanian
hendaknya dapat disesuaikan dengan jenis tanaman pangan yang diusahakan.
Hendaknya ternak yang kita pelihara tidak menggangu tanaman yang kita usahakan,
bahkan mendukung. Dalam hal ini tanaman pangan sebagai komponen utamanya
dan ternak menjadi komponen keduanya.
Konsep
pertanian terpadu ini perlu kita galakan, mengingat sistem ini di samping
menunjang pola pertanian organik yang ramah lingkungan, juga mampu meningkatkan
usaha peternakan. Komoditas sapi merupakan salah satu komoditas yang penting
yang harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu upaya ini dapat digalakan pada
tingkat petani baik dalam rangka penggemukan ataupun dalam perbanyakan
populasi. Dengan meningkatnya populasi ternak sapi akan mampu menjamin
ketersediaan pupuk kandang di lahan pertanian. Sehingga program pertanian
organik dapat terlaksana dengan baik, kesuburan tanah dapat terjaga, dan
pertanian bisa berkelanjutan.
Sebenarnya
integrasi ternak dan tanaman ini tidak terbatas pada budidaya tanaman padi
dengan sapi saja, namun juga dapat dikembangkan integrasi dalam sistem lahan
kering dan perkebunan. Semuanya tergantung dari usaha pertanian yang
dikembangkan setempat, sehingga limbah pertaniannya dapat bervariasi seperti
misalnya limbah jerami padi dilahan sawah dan limbah jerami jagung dilahan
kering, limbah tanaman bawang merah pun dapat digunakan untuk pengembangan
ternak.
Sistem
tumpangsari tanaman dan ternak banyak juga dipraktekkan di daerah
perkebunan. Tujuan sistem ini adalah untuk pemanfaatan lahan secara
optimal. Di dalam sistem tumpangsari ini tanaman perkebunan sebagai
komponen utama dan tanaman rumput dan ternak yang merumput di atasnya merupakan
komponen kedua. Keuntungan-keuntungan dari sistem ini antara lain :
(1)
Dari tanaman perkebunannya dapat menjamin tersedianya tanaman peneduh bagi
ternak, sehingga dapat mengurangi stress karena panas.
(2)
meningkatkan kesuburan tanah melalui proses kembaliya air seni dan kotoran
padatan ke dalam tanah.
(3)
meningkatkan kualitas pakan ternak, serta membatasi pertumbuhan
gulma.
(4)
meningkatkan hasil tanaman perkebunan dan
(5)
meningkatkan keuntungan ekonomis termasuk hasil ternaknya.
Sebenarnya sistem pertanian terpadu ini tidak terbatas pada pengusahaan hewan besar saja seperti sapi dan kerbau, namun juga dapat dintegrasikan antara ternak unggas dengan tanaman pangan, hotikultura. Kotoran unggas cukup potensial dimanfaatkan sebagai pupuk.
Sebenarnya sistem pertanian terpadu ini tidak terbatas pada pengusahaan hewan besar saja seperti sapi dan kerbau, namun juga dapat dintegrasikan antara ternak unggas dengan tanaman pangan, hotikultura. Kotoran unggas cukup potensial dimanfaatkan sebagai pupuk.
Yossi
Putri I.
14/364263/PN/13567Sumber : http://www.stppmalang.ac.id/index.php?id=artikel&kode=28
ANALISIS ARTIKEL " Sistem Pertanian Organik Terpadu”
ReplyDeleteOleh:
Nama : Sifa Nurulita Fauzia
NIM : 14/367550/PN/13861
Golongan : B3
Kelompok : 6
a. Nilai penyuluhan
• Sumber Teknologi / ide
Sumber teknologi / ide yang terdapat pada artikel ini adalah perpaduan antara kegiatan peternakan dan pertanian yang sangat menunjang penyediaan pupuk kandang dilahan pertanian, sehingga pola ini sering disebut pola peternakan tanpa limbah karena limbah peternakan digunakan untuk pupuk, dan limbah pertanian untuk makan ternak.
• Sasaran
Sasaran dalam artikel diatas adalah para petani khususnya yang memiliki ternak
• Manfaat
Manfaat yang didapat dari artikel diatas adalah petani dapat menunjang pola pertanian organik yang ramah lingkungan, juga mampu meningkatkan usaha peternakan, dan apabila pertanian organik dapat terlaksana dengan baik, kesuburan tanah dapat terjaga, dan pertanian bisa berkelanjutan.
• Nilai Pendidikan
Artikel ini memberi nilai pendidikan bagi petani bahwa Integrasi antara hewan ternak dan tanaman dapat memberi hasil usaha yang optimal, dan dalam rangka memperbaiki kondisi kesuburan tanah. Interaksi antara ternak dan tanaman haruslah saling melengkapi, mendukung dan saling menguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan meningkatkan keuntungan hasil usaha taninya.
b.Nilai berita yang terkandung dalam artikel:
1. Timelines
Tulisan dan informasi dalam artikel tersebut merupakan informasi baru, karena artikel tersebut diterbitkan pada tahun 2013.
2. Proximity
Artikel ini memuat tulisan yang bersifat dekat dengan petani karena tulisan ini berisi ide-ide yang dapat dikembangkan dan akan bermanfaat bagi petani dengan cara yang mudah dicerna dan dipahami maupun diaplikasikan. Terutama bagi para petani yang memiliki ternak.
3. Importance
Informasi pada artikel tersebut sangat penting dan berpengaruh untuk hidup petani. Karena dengan mengetahui pengaruh dari Interaksi antara ternak dan tanaman yang telah dipaparkan oleh artikel ini, petani akan paham bahwa antara ternak yg dimilikinya dan tanaman di lahannya harus saling melengkapi, mendukung dan saling menguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan meningkatkan keuntungan hasil usaha taninya.
4. Policy
Metode yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi sejalan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah.
5. Prominence
Informasi tersebut dikeluarkan oleh website sekolah tinggi penyuluh pertanian Malang, sehingga otomatis artikel sudah dipantau dan diterbitkan oleh pihak yang berwenang.
6. Consequence
Konsekuensi dari penggunaan system pertanian organic terpadu ini adalah terjadinya peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan keuntungan hasil usaha taninya. Konsekuensi yang ditunjukkan adalah konsekuensi positif.
7. Development
Artikel tersebut berisi perkembangan dan pertumbuhan positif dari system yang telah dicoba dan diterapkan oleh petani maupun pemerintah
8. Human Interest
Artikel ini mengandung human interest pada sisi peningkatan keuntungan hasil usaha taninya, yang pastinya akan membawa kesejahteraan bagi para petani yang mengaplikasikan system ini. Sehingga petani atau sasaran atau pembaca pastinya akan tertarik untuk segera menggunakan system pertanian ini.